Seperti yang kita semua maklum,Al-Quran adalah sebuah Kitab yang diturunkan kepada Nabi Muhammad S.A.W di sekitar 1432 tahun dahulu. Al-Quran selain Kitab Taurat yang diturunkan kepada nabi Yahya, Kitab Injil kepada Nabi Isa dan kitab Zabur kepada Nabi Musa, Al-Quran merupakan himpunan kitab-kitab terdahulu yang mengandungi segala hukum-hakam dan peringatan yang sesuai untuk semua jenis manusia,tidak kira tempat mahupun zaman.
Pada Siri 1 Science in Al-Quran ini, saya akan menghimpunkan artikel-artikel tentang penemuan-penemuan terbaru dalam Al-Quran untuk tatapan kalian.Pada Februari lalu,saya telah mengikuti kursus Wintercamp di Yelagiri,Tamil NAdu bersama-sama rakan-rakan dari Bangalore.Di situ saya didedahkan tentang keajaiban Al-Quran menerusi aktiviti night-walk.Dahulu,saya ingin sekali mendalami maksud dan pengertian dalam Alquran,kini giliran saya untuk berkongsi ilmu yang saya dapati dengan anda dan tidak lupa juga untuk mengaplikasikan dalam proses pembelajaran di dalam kelas. .Pada siri satu ini, saya akan menceritakan kisah perkembangan bayi yang disebut-sebut dalam Al-Quran.Alangkah ajaib,kerna setiap pemilihan perkataan Arab dalam Al-Quran sangat menepati chronology dan maksud sebenar kejadian manusia.
PROSES PEMBUKTIAN
Prof Dr Roger Garaudy dan Dr Maurice Bucaille di Perancis pernah mengkaji dan menguji Al -Quran dari segi isinya.Di antaranya, Maurice Bucaille mencuba menguji seberapa jauh kebenaran ilmiah ayat-ayat yang bersangkutan dengan proses kejadian manusia dalam Surat Al Hajj (22:5). Dr Maurice Bucaille menemukan bahwa ternyata penjelasan dari Alquran yang turun 14 abad yang lalu itu dalam menggambarkan asal muasal manusia lebih tepat dari ilmu embriologi mutakhir. Hal itu secara jelas ditulis dalam bukunya yang berjudul 'The Origin of Man'.
Seorang ahli anatomi dan embryologi dari Kanada, Prof. Dr. Keith Moore sangat terkejut dengan ketepatan pernyataan yang ada dalam Al-Qur’an (yang ada pada abad 7Masehi) jauh sebelum ilmu embryologi ada. Hal ini beliau dapati pertama kali saat dia bekerja dengan the Embryology Committee of King Abdulaziz University in Jeddah, Saudi Arabia. Saat itu dia diminta membantu mereka menginterpretasikan berbagai pernyataan di dalam Al-Qur’an dan Hadis mengenai reproduksi manusia dan perkembangan prenatal. Sejak itu Professor yang dengan berbagai karya ilmiahnya mendapatkan beberapa penghargaan di dunia kedoktoran itu mulai aktif meneliti kedoktoran modern dengan berpandukan ayat-ayat dalam Al-Qur’an dan Hadis.
1.Sperma dan Ovum
sperma dan ovum
.
|
Meski ratusan juta sperma (500-600juta) masuk melalui vagina ke dalam leher rahim, hanya ada satu sperma yang dapat membuahi ovum, sperma ini kemudian melewati perjalanan panjang untuk sampai ke tempat fertilisasi yang disebut tuba falopia yang menghubungkan ovary dengan rahim. Jarak/perjalanan ini penuh dengan hambatan yang bisa kita samakan dengan perjalanan manusia untuk mencapai ke bulan! Setelah terjadi fertilisasi/pembuahan, terjadi perubahan yang cepat pada membran ovum untuk mencegah masuknya sisa/sperma yang lain.
Refleksi dan kebenaran dalam ayat Al-Qur’an:
“Nutfa” dalam bahasa Arab berarti "air yang sangat kecil“ atau "setetes air“. Ini sesuai dengan cairan laki-laki yang mengandung sperma sebagai salah satu komponennnya. Sperma dihasilkan dari air yang hina/tidak penting (nutfa) dan berbentuk seperti ikan dengan ekor yang panjang (ini salah satu arti/pengertian Sulalah-air mani). Ini membuktikan bukan sahaja dua titis air mani yang bercampur,tetapi sperma dan ovum yang menjadi sebahagian dari air mani.
Allah SWT berfirman:
Yang membuat segala sesuatu yang Dia ciptakan sebaik-baiknya dan Yang Memulai Penciptaan dari tanah. Kemudian Dia menjadikan keturunannya dri sari pati air yang hina (airmani/Sulalah) [As-Sajadah 32:7-8]
Dia telah menciptakan manusia dari mani (fluid drop), tiba-tiba ia menjadi pembantah yang nyata“
[surat An Nahl 16:4]
Dan Allah berfirman dalam Al Insan (76:2):
„Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani (nutfa) yang bercampur (antara benih laki-laki dan perempuan- amshaj) yang kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat“.
hawa: During the night walk, the fasilitator told us that according to chronology of organ development, ear develops first ,then our eyes. The eyes and ears both develop from ectoderm and endoderm which begins early in the 4th week of gestation. However, the development of sensory component of the ear finish early by 20 weeks. Both eyes and ear completed the development by the end of 32 weeks. Oleh itu,seperti kebanyakan ayat-ayat al-Quran yang saya temui, perkataan mendengar selalunya didahulukan berbanding dengan melihat.MAsyaAllah...
"Indera pertama yang berkembang pada embrio adalah indera pendengaran. Fetus dapat mendengarkan suara setelah umur 24minggu. Selanjutnya, indera penglihatan berkembang pada umur kehamilan 28minggu, saat ini retina menjadi sensitif terhadap cahaya. "
Campuran nutfa pada ayat ini menunjukkan keajaiban/kebenaran Al-Qur’an. Nutfa yang dalam bahasa Arab berarti setetes kecil air, tapi di sini digambarkan sebagai amshaj yang berarti struktur yang berisi campuran kombinasi. Ini sesuai dengan penemuan scientific, bahwa zigot berbentuk drop/tetes air yang secara simultaneously merupakan campuran kromosom cairan laki-laki dan kromosom ovum wanita.
Penentuan Jantina
Adakah orang pernah berfikir, sebelum dalam Al Qur’an terungkap bahwa mani/nutfa manusia, bila dikeluarkan/diejeksikan bertanggung jawab untuk menentukan bahwa embrio akan menjadi laki-laki atau perempuan. Pernahkah pemikiran ini terlintas dalam pemikiran seseorang? Kalau dahulu, masyarakat selalu menyalahkan si ibu yang mengandung kerna selalu mengandungkan anak perempuan.Kini, dengan penemuan secara saintifik telah membuktikan bahawa kromosom yang terdapat dalam air mani lelaki yang menentukan jantina anak kelak.Dari jutaan sperma yang berjaya berenang merentasi permukaan vagina,hanya satu sperma yang mampu menembusi lapisan ovum dan seterusnya menentukan jenis XX(female) atau XY (male) kromosome nanti. Dalam lebih 1000 tahun lalu, Al Qur’an dalam surat An Najm (53:45-46) menyebutkan:
"Bahwasanya Dia-lah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan, dari air mani, apabila dipancarkan“.
Siapa yang memberitahu Nabi Muhammad SAW bahwa sperma(nutfa) dengan salah satu genotype (Y atau X) bertanggung jawab untuk menentukan jantina embrio? Pertanyaan ini tidak bisa dijawab sebelum adanya peranan mikroskop pada beberapa abad yang lalu. Sedangkan dalam Al-Qur’an di mana telah ada sejak 14 abad yang lalu, kenyataan ini telah dipaparkan secara jelas di dalamnya.
Dalam surat Al Mu’minun (23:14):
„.......... lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging (Mudgha-chewed-like lump), dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia mahluk yang berbentuk) lain. Maha Suci Allah, Pencipta yang paling Baik.“
Ini sesuai dengan pernyataan Nabi Muhammad SAW dalam Hadits sahih Muslim:
“When 42 nights have passed over the conception , Allah sends an angel to it, who shapes it (into human form) and makes its ears, eyes, skin, muscles and bones. Then he says; ` O Lord, is it male or female?`, and your Lord decides what He wishes and the angel records it.”
„.......... lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging (Mudgha-chewed-like lump), dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia mahluk yang berbentuk) lain. Maha Suci Allah, Pencipta yang paling Baik.“
Ini sesuai dengan pernyataan Nabi Muhammad SAW dalam Hadits sahih Muslim:
“When 42 nights have passed over the conception , Allah sends an angel to it, who shapes it (into human form) and makes its ears, eyes, skin, muscles and bones. Then he says; ` O Lord, is it male or female?`, and your Lord decides what He wishes and the angel records it.”
2. Tahap Al Alaqa ( Leech-like clot- segumpal darah)
Pada tahap pertama ini dimulai pada hari ke 15 dan berakhir pada hari ke-23 atau 24. Zigot tumbuh membesar melalui pembelahan sel, dan terbentuklah segumpalan sel yang kemudian membenamkan diri pada dinding rahim. Seiring pertumbuhan zigot yang semakin membesar, sel-sel penyusunnya pun mengatur diri mereka sendiri guna membentuk tiga lapisan.
Refleksi dan kesesuaian dalam ayat Al-Qur’an:
Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan) dalam tempat yang kokoh (rahim). Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging(Mudgha-chewed-like lump), dan segumpal daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah, Pencipta Yang Paling Baik. (Al Qur'an, 23:12-14)
The human embryo is indeed a clinging thing-it clings to the inside of the womb via the umbilical cord. As for the meaning of leech or leech-like. |
Alaqa dalam bahasa Arab mengandung beberapa pengertian: Pertamanya,gumpalan yang hidup dalam ponds(tempat kecil dalam air) dan menghisap darah dari sesuatu yang hidup (dalam hal ini rahim ibu.)Dan Kedua,sesuatu yang menempel atau tergantung pada sesuatu gumpalan atau darah bergumpal
Semua pengertian ini semua sesuai dengan kenyataan embrio manusia setelah implantation/ menempel kuat pada dinding rahim (endometrium) sebagai embrio tampak seperti gumpalan yang menempel kuat pada endometrium melalui tali pusat, pembuluh darah yang mengalirinya memberikan bentuk menyerupai gumpalan darah.
Dr. Moore writes the following:
The word "alaqah" refers to a leech or bloodsucker. This is an appropriate description of the human embryo from days 7-24 weeks when it clings to the endometrium of the uterus, in the same way that a leech clings to the skin. Just as the leech derives blood from the host, the human embryo derives blood from the decidua or pregnant endometrium. It is remarkable how much the embryo of 23-24 days resembles a leech. As there were no microscopes or lenses available in the 7th century, doctors would not have known that the human embryo had this leech-like appearance. In the early part of the fourth week, the embryo is just visible to the unaided eye because it is smaller than a kernel of wheat.
3. Tahap Al Mudgha (chewed-like lump of flesh -segumpal daging)
Embrio ditranformasikan dari tahap Alaqa ke awal tahap mudgha pada hari ke 24 sampai 26, merupakan periode yang sangat singkat dibandingkan dengan perubahan periode nutfa ke Alaqa.
Pada masa ini bayi disebut sebagai “embrio”. Pada tahap ini, organ dan sistem tubuh bayi mulai terbentuk dari lapisan- lapisan sel tersebut.
Refleksi dan kesesuaian dalam ayat Al-Qur’an:
"Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur), maka ketahuilah sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami Kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan“
[Al-Hajj 22:5]
Untuk itu ada 2 jenis mudgha: sempurna dan tidak sempurna. Sempurna disini adalah embrio itu sendiri yang mulai membentuk beberapa organ yang berbeda dengan fungsi spesifik dan tidak sempurna yang dimaksud di sini adalah plasenta yang mulai berkembang pada minggu ke-5 tahap mudgha. Dan Allah mengetahui yang terbaik! Fasa mudhga berakhir pada akhir minggu ke 6-40 hari.
In hadith Sahih Muslim,Muhammad Peace be Upon Us said;
"The creation of each one of you is composed in the mother‘s womb in forty days, in that (creation) it turns into such a clot, then in that turns into such a mudgha and then Allah sends an angel and orders him to write four things, i.e., his provision, his age, and whether he will be of the wretched or the blessed (in the Hereafter). Then the soul is breathed into him. And by Allah, a person among you (or a man) may do deeds of the people of the Fire till there is only a cubit or an arm-breadth distance between him and the Fire, but then that writing (which Allah has ordered the angel to write) precedes, and he does the deeds of the people of Paradise and enters it; and a man may do the deeds of the people of Paradise till there is only a cubit or two between him and Paradise, and then that writing precedes and he does the deeds of the people of the Fire and enters it."
On this point, Dr.Bucaille writes:
'The embryo is initially a small mass. At a certain stage in its development, it appears to the naked eye like chewed flesh. The bone structure develops inside this mass in what is known as mesenchyma. The bones that are formed are covered with muscle, the word 'lahm' (intact flesh-bracket mine) applies to them'
Hawa: Cuba anda makan chewing gum dan kunyah untuk beberapa lama.Kemudian,dengan lidah anda gumpalkan menjadi lonjong dan gigit gumpalan itu dengan gigi depan.Nah! Serupa bukan? kesan gigitan itu adalah notochord yang bakal berkembang menjadi tulang rusuk!
4. Tahap pembentukan tulang
Dalam minggu ke-6, tulang rawan mulai tumbuh di dalam tubuh. Transformasi dari mudgha ke awal pembentukan tulang terjadi dalam period yang singkat pada akhir minggu ke-6 dan awal minggu ke-7. Tahap ini ditandai dengan kemunculan tulang/skeleton yang memberi gambaran embrio seperti manusia.
After 42 nights (6 weeks), the embryo begins to take the human image with the appearance of cartilaginous skeleton, then the external genitals begin to appear later on (the 10th week). In the 7th week the human image gets clearer with the start of the spread of skeleton. This week represents (between 40 and 45 days) the demarcation line between mudgha and human image.
5. Tahap pembentukan otot (clothing with flesh)
Tahap ini ditandai dengan pembentukan otot yang mengelilingi dan menempel ketat di tulang. Dengan terbentuknya pembungkus tulang yang membungkus otot dan tulang secara komplex dan pembentukan otot selesai, maka embrio dapat mulai bergerak.
Ahli embriologi menyebutkan tahap ini berakhir pada minggu ke-8 dan dilanjutkan sebagai tahap fetus (Nash’ah). Hal ini sesuai dengan Al Qur’an dalam surat Al Mu’minun (23:14):
.....lalu tulang belulang itu Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia mahluk yang berbentuk) lain...“
"The above Ayah explicitly states that the bones are formed first and that this is followed by the formation of flesh or muscles which take their position around the bones (clothing the bones). In fact the primordia or precursors of both the bone and muscle (in the form of myotomes and selertomes(are present together with those of bones and other tissues and organs in a collective primitive structure are formed during the first 40 days and is found in the Mudghah. However, in this stage the primordia of muscle have not yet differentiated into definitive bones and muscles. As they do not have the shapes or forms of bones or muscles, the whole embryo at this stage does not have a human appearance."
- Dr Brucaille
"During the seventh week- the skeleton begins to spread throughout the body and the bones take their familiar shapes. The embryo then starts to acquire the human appearance. At the end of the seventh week and during the eighth week the muscles take their positions around the bone forms, "definitive muscles of trunk, limbs and head are well represented and foetus is capable of some movement".
_Dr Brucaille
Hawa: Penemuan ini sekaligus menolak pandangan dan theori yang menyatakan bahawa daging yang terbentuk terlebih dahulu berbanding tulang.
6. Tahap Nash’ah dan viability (Tahap fetus)
Dimulai dari tahap ini dan seterusnya, bayi disebut sebagai fetus. Tahap ini dimulai sejak kehamilan akhir minggu kedelapan dan berakhir hingga masa kelahiran. Ciri khusus tahapan ini adalah terlihatnya fetus menyerupai manusia, dengan wajah, kedua tangan dan kakinya. Meskipun pada awalnya memiliki panjang 3 cm, kesemua organ telah nampak. Tahap ini berlangsung selama kurang lebih 30 minggu, dan perkembangan berlanjut hingga minggu kelahiran.
Pada tahap ini organ dan semua sistem dipersiapkan fungsinya dengan sebaik-baiknya. Fetus siap untuk hidup di luar rahim mulai umur 22 minggu hingga 26 minggu (misal setelah akhir bulan ke-6 kehamilan), bila sistem pernafasan telah cukup untuk berfungsi (normalnya pembentukan surfaktan lengkap umur kehamilan 24 minggu) dan sistem saraf mampu beradaptasi terhadap perubahan suhu tubuh fetus. Indera pertama yang berkembang pada embrio adalah indera pendengaran. Fetus dapat mendengarkan suara setelah umur 24minggu. Selanjutnya, indera penglihatan berkembang pada umur kehamilan 28minggu, saat ini retina menjadi sensitif terhadap cahaya. Pada tahap ini tidak ada pembentukan organ baru, yang ada hanyalah pematangan atau perkembangan organ dan sistem, untuk itu diperlukan makanan dan lingkungan yang baik bagi fetus agar dapat berkembang dengan baik hingga tahap kelahiran.
Tiga jenis Kegelapan -tiga membran yang melaputi embrio
Dalam surat Az- Zumar Allah SWT berfirman (39:6):
.....Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan“ (tiga kegelapan itu ialah kegelapan dalam perut, kegelapan dalam rahim dan kegelapan dalam selaput yang menutup anak dalam rahim
Ahli embriologi menerangkan bahwa fetus dalam tahap perkembangannya dikelilingi oleh tiga membran:
Membran amnion yang berisi cairan yang menjadikan fetus selalu dalam keadaan berenang, dengan demikian melindunginya dari trauma dan membantu pergerakan fetus untukmelakukan re-posisi secara halus pada saat tahap kelahiran berlangsung.
Membran chorion
Membran desidua.
Beberapa ahli menginterpretasikan tiga lembar kegelapan dengan membran amnion yang mengelilingi uterus, dinding uterus dan dinding abdomen. Wallahu’alam.
Independance of fetus
Seperti disebutkan sebelumnya, bahawa fetus siap untuk hidup di luar rahim setelah akhir bulan ke-6 (akhir trismester 2). Ini sesuai dengan surat Ahqaf bahwa tahap konsepsi dan menyapih membutuhkan waktu 30 bulan Surah Al-Ahqaf (46:15:
"Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan....“
Sedangkan dalam surat Al Luqman (31:14) menyebutkan lama menyusui adalah 24 bulan:
„...., ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun“.
Dengan perhitungan yang mudah, maka kita dapat menyimpulkan bahwa pernyataan dalam Al-Qur’an menentukan periode konsepsi minimal adalah 6 bulan, ini sesuai dengan kenyataan dari para ahli bahwa tahap konsepsi sebelum 22 minggu bila fetus tidak bisa tahan hidup dikatakan abortus/keguguran.
Seperti disebutkan sebelumnya bahwa indera pertama yang berkembang dalam perkembangan embrio adalah pendengaran. Ini sesuai dengan pernyataan Allah SWT dalam surah
As Sajdah (32:29):
„ Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam tubuhnya Roh dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati(feeling and understanding),....“
Al-Insan (76:2):
„ Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat“
Al-Mu’minun (23:78):
Dan Dia-lah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian pendengaran, penglihatan dan hati (feeling and understanding)....“
Dari ketiga ayat di atas selalu menyebutkan indera pendengaran sebelum penglihatan. Hal ini sesuai dengan ilmu embriologi modern yang menyatakan bahwa indera pendengaran berkembang sebelum indera penglihatan.
Pada tahap ini organ dan semua sistem dipersiapkan fungsinya dengan sebaik-baiknya. Fetus siap untuk hidup di luar rahim mulai umur 22 minggu hingga 26 minggu (misal setelah akhir bulan ke-6 kehamilan), bila sistem pernafasan telah cukup untuk berfungsi (normalnya pembentukan surfaktan lengkap umur kehamilan 24 minggu) dan sistem saraf mampu beradaptasi terhadap perubahan suhu tubuh fetus. Indera pertama yang berkembang pada embrio adalah indera pendengaran. Fetus dapat mendengarkan suara setelah umur 24minggu. Selanjutnya, indera penglihatan berkembang pada umur kehamilan 28minggu, saat ini retina menjadi sensitif terhadap cahaya. Pada tahap ini tidak ada pembentukan organ baru, yang ada hanyalah pematangan atau perkembangan organ dan sistem, untuk itu diperlukan makanan dan lingkungan yang baik bagi fetus agar dapat berkembang dengan baik hingga tahap kelahiran.
Tiga jenis Kegelapan -tiga membran yang melaputi embrio
Dalam surat Az- Zumar Allah SWT berfirman (39:6):
.....Dia menjadikan kamu dalam perut ibumu kejadian demi kejadian dalam tiga kegelapan“ (tiga kegelapan itu ialah kegelapan dalam perut, kegelapan dalam rahim dan kegelapan dalam selaput yang menutup anak dalam rahim
Ahli embriologi menerangkan bahwa fetus dalam tahap perkembangannya dikelilingi oleh tiga membran:
Membran amnion yang berisi cairan yang menjadikan fetus selalu dalam keadaan berenang, dengan demikian melindunginya dari trauma dan membantu pergerakan fetus untukmelakukan re-posisi secara halus pada saat tahap kelahiran berlangsung.
Membran chorion
Membran desidua.
Beberapa ahli menginterpretasikan tiga lembar kegelapan dengan membran amnion yang mengelilingi uterus, dinding uterus dan dinding abdomen. Wallahu’alam.
Independance of fetus
Seperti disebutkan sebelumnya, bahawa fetus siap untuk hidup di luar rahim setelah akhir bulan ke-6 (akhir trismester 2). Ini sesuai dengan surat Ahqaf bahwa tahap konsepsi dan menyapih membutuhkan waktu 30 bulan Surah Al-Ahqaf (46:15:
"Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan....“
Sedangkan dalam surat Al Luqman (31:14) menyebutkan lama menyusui adalah 24 bulan:
„...., ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun“.
Dengan perhitungan yang mudah, maka kita dapat menyimpulkan bahwa pernyataan dalam Al-Qur’an menentukan periode konsepsi minimal adalah 6 bulan, ini sesuai dengan kenyataan dari para ahli bahwa tahap konsepsi sebelum 22 minggu bila fetus tidak bisa tahan hidup dikatakan abortus/keguguran.
Seperti disebutkan sebelumnya bahwa indera pertama yang berkembang dalam perkembangan embrio adalah pendengaran. Ini sesuai dengan pernyataan Allah SWT dalam surah
As Sajdah (32:29):
„ Kemudian Dia menyempurnakan dan meniupkan ke dalam tubuhnya Roh dan Dia menjadikan bagi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati(feeling and understanding),....“
Al-Insan (76:2):
„ Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari setetes mani yang bercampur yang Kami hendak mengujinya (dengan perintah dan larangan), karena itu Kami jadikan dia mendengar dan melihat“
Al-Mu’minun (23:78):
Dan Dia-lah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian pendengaran, penglihatan dan hati (feeling and understanding)....“
Dari ketiga ayat di atas selalu menyebutkan indera pendengaran sebelum penglihatan. Hal ini sesuai dengan ilmu embriologi modern yang menyatakan bahwa indera pendengaran berkembang sebelum indera penglihatan.
KESIMPULAN
keajaiban pembentukan manusia di dalam kitab Al-Qur’an merupakan salah satu dari banyak keajaiban dalam ilmu kedokteran. Penjelasan dalam Al-Qur’an berisi ekspresi atau penekanan secara komprehensif untuk manusia dari berbagai latar belakang, yang setiap saat menjadi acuan atau refensi para ahli untuk membuktikannya. Fakta ini telah dibuktikan oleh ahli embriologi Professor Keith Moore dan ahli non muslim lainnya.
Para ahli non-muslim saat itu percaya bahwa manusia dibentuk dari darah menstruasi.(Jijik bukan??) Pada abad ke-17, mereka percaya bahwa embrio berasal sepenuhnya dari sperma manusia dan kemudian berkembang setelah masuk ke dalam rahim. Maka mereka mengenal manusia sebagai selaput/kulit yang menjadi bentuk setes kecil sperma. Anggapan ini masih tetap bertahan hingga abad 18, saat itu dengan mikroskop membuktikan bahwa sperma dan ovum keduanya diperlukan untuk kehamilan. Penemuan ini dinyatakan beberapa abad setelah apa yang tertulis di dalam Al-Qur’an digali/dikemukakan bersama.
Bagaimana bisa Nabi Muhammad mengetahui semua rincian ini lebih dari 1400 tahun yang lalu? Padahal para ilmuwan baru bisa mengetahui hal tersebut di masa moderen ini dengan bantuan peralatan mutakhir dan mikroskop yang amat kuat? Hamm dan Leeuwenhoek adalah ilmuwan pertama yang mengamati sel sperma manusia (spermatozoa) melalui mikroskop di tahun 1677 (lebih dari 1000 tahun setelah jaman Nabi Muhammad). Mereka berdua secara salah menganggap bahwa sel sperma mengandung manusia mini yang akan tumbuh ketika ia dibenihkan ke dalam kelamin wanita.
Seperti telah disebutkan dalam firman Allah SWT dalam surat Ass-Syura (42:53):
„Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (Kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu adalah benar“.
Pada tahun 1981, dalam Konferensi Kedokteran Ke Tujuh di Dammam, Arab Saudi, Profesor Moore berkata: "Adalah sebuah kehormatan tersendiri bagi saya untuk bisa membantu memperjelas pernyataan Al Qur'an tentang perkembangan manusia. Sangat jelas bagi saya bahwa pernyataan tersebut tentulah sampai kepada Nabi Muhammad dari Allah, karena hampir semua pengetahuan mengenai hal ini baru ditemukan berabad-abad kemudian. Hal ini membuktikan kepada saya bahwa Nabi Muhammad tentulah merupakan Utusan Allah.
Kemudian, Profesor Moore ditanya: "Apakah ini berarti bahwa anda mempercayai Al Qur'an merupakan firman Allah?" Ia menjawab: "Saya tidak keberatan untuk menerima hal tersebut."
keajaiban pembentukan manusia di dalam kitab Al-Qur’an merupakan salah satu dari banyak keajaiban dalam ilmu kedokteran. Penjelasan dalam Al-Qur’an berisi ekspresi atau penekanan secara komprehensif untuk manusia dari berbagai latar belakang, yang setiap saat menjadi acuan atau refensi para ahli untuk membuktikannya. Fakta ini telah dibuktikan oleh ahli embriologi Professor Keith Moore dan ahli non muslim lainnya.
Para ahli non-muslim saat itu percaya bahwa manusia dibentuk dari darah menstruasi.(Jijik bukan??) Pada abad ke-17, mereka percaya bahwa embrio berasal sepenuhnya dari sperma manusia dan kemudian berkembang setelah masuk ke dalam rahim. Maka mereka mengenal manusia sebagai selaput/kulit yang menjadi bentuk setes kecil sperma. Anggapan ini masih tetap bertahan hingga abad 18, saat itu dengan mikroskop membuktikan bahwa sperma dan ovum keduanya diperlukan untuk kehamilan. Penemuan ini dinyatakan beberapa abad setelah apa yang tertulis di dalam Al-Qur’an digali/dikemukakan bersama.
Bagaimana bisa Nabi Muhammad mengetahui semua rincian ini lebih dari 1400 tahun yang lalu? Padahal para ilmuwan baru bisa mengetahui hal tersebut di masa moderen ini dengan bantuan peralatan mutakhir dan mikroskop yang amat kuat? Hamm dan Leeuwenhoek adalah ilmuwan pertama yang mengamati sel sperma manusia (spermatozoa) melalui mikroskop di tahun 1677 (lebih dari 1000 tahun setelah jaman Nabi Muhammad). Mereka berdua secara salah menganggap bahwa sel sperma mengandung manusia mini yang akan tumbuh ketika ia dibenihkan ke dalam kelamin wanita.
Seperti telah disebutkan dalam firman Allah SWT dalam surat Ass-Syura (42:53):
„Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (Kekuasaan) Kami di segenap ufuk dan pada diri mereka sendiri, sehingga jelaslah bagi mereka bahwa Al-Qur’an itu adalah benar“.
Pada tahun 1981, dalam Konferensi Kedokteran Ke Tujuh di Dammam, Arab Saudi, Profesor Moore berkata: "Adalah sebuah kehormatan tersendiri bagi saya untuk bisa membantu memperjelas pernyataan Al Qur'an tentang perkembangan manusia. Sangat jelas bagi saya bahwa pernyataan tersebut tentulah sampai kepada Nabi Muhammad dari Allah, karena hampir semua pengetahuan mengenai hal ini baru ditemukan berabad-abad kemudian. Hal ini membuktikan kepada saya bahwa Nabi Muhammad tentulah merupakan Utusan Allah.
Kemudian, Profesor Moore ditanya: "Apakah ini berarti bahwa anda mempercayai Al Qur'an merupakan firman Allah?" Ia menjawab: "Saya tidak keberatan untuk menerima hal tersebut."
Rujukan:
1. The Holy Quran
2. The Developing Human ( Prof. Keith Moor & Prof. T. Persaud) Edition 6 – 1998
3. Clinical Anatomy . By Richard Snell ( 3ed edition) published in 1986 - Little, Brown
4. A Scientist's Interpretation of References to Embryology in the Quran (Prof. Keith Moor) Journal of the Islamic Medical Association, 1986: vol.18, Page 15-16
5. Human Development as Described in the Qur'an and Sunnah, By : Keith L. Moore ; E. Marshall Johnson ; T.V.N Persaud, ; Gerald C. Goeringer ; Abdul-Majeed Zindani, ; and Mustafa A Ahmed , 1992, ISBN 0-9627236-1-4. Collection of papers that were originally presented in the First International Conference on Scientific Signs of the Qur'an and Sunnah, held in Islamabad, Pakistan, 1987.
6. Islamic Medicine On-Line ( Dr.Sharif Kaf Al-Ghazal)http://www.islamicmedicine.org
Frankfurt, 12 Mei 2007.-Dr. Diyah dipengajian Bu Ikid Frankfurt.
Pada sahabat-sahabat yang sedang belajar Embroyology dalam tahun satu MBBS,gunakan lah kesempatan yang ada untuk mendalami embryologi dan keajaiban yang terdapat di dalam Al-Quran .
Bersambung lagi pada siri akan datang...
Bersambung lagi pada siri akan datang...
0 comments:
Post a Comment
Thank You! Do recommend me other medical blogs or website!